DATA SEKUNDER
Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan
bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk
beberapa tujuan lain. Sedangkan, data primer merupakan informasi yang
dikumpulkan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan
KEUNGGULAN DATA SEKUNDER
Pada
dasarnya terdapat empat keunggulan data sekunder, yaitu:
1. lebih hemat waktu dan hemat biaya bagi periset. Jika
informasi yang diperlukan tersedia sebagai data sekunder, maka periset hanya
perlu pergi keperpustakaan atau menjelajah internet, menentukan sumber yang
sesuai, serta mengambil dan mencatat informasi yang diinginkan. Hal ini memakan
waktu tidak lebih dari beberapa hari dan lebih murah. Dengan data sekunder,
beban yang dikeluarkan selama proses pengumpulan data telah dibayar oleh
penyusun awal informasi. Meskipun masih diperlukan biaya untuk menggunakan data
itu (tidak seperti data statistic yang dikompilasi oleh pemerintah atau
asosiasi perdagangan, data komersial tidaklah gratis), namun biayanya tetap jauh
lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengumpulkan sendiri informasinya.
2. Meskipun data sekunder jarang dapat melengkapi
persyaratan data sebuah proyek riset, paling tidak dapat:
(a). Membantu dalam merumuskan permasalahan, dan
(b). Menjadi sumber data perbandingan sehingga data
primer dapat dievaluasi dan diinterpretasikan lebih mendalam.
3. Daya cakupnya yang dapat berskala nasional dan
internasional.
4. Data dapat diperoleh diluar kemampuan periset
(misalnya data BPS).
KELEMAHAN DATA SEKUNDER
Pada
umumnya terdapat tiga kelemahan data sekunder, yaitu:
1. Jarang sekali data sekunder dapat
memenuhi tujuan proyek penelitian. Hal ini disebabkan oleh factor unit
pengukuran, definisi kelas yang dipergunakan dan peredaran publikasi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan.
2. Data
dikumpulkan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan.
3. Pengambilan
keputusan pemasaran biasanya memerlukan informasi yang mtakhir, padahal sumber
data sekunder memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses antara pengumpulan
data dan penerbitannya.
KEGUNAAN DATA SEKUNDER
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai
berikut:
1.
Langkah
awal merencanakan penelitian
2.
Membantu
merumuskan masalah
3.
Menghindari
plagiat
4. Pemahaman
Masalah : Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami
masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan
penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau
data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk
memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita
gunakan sebagai masalah penelitian.
5. Penjelasan
Masalah : Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi
lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang
tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang
mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik
mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
6.
Formulasi
Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak, sebelum kita mengambil
suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data
sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang
mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin
banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi
jauh lebih mudah.
7.
Solusi
Masalah : Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan
dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan
mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
KARAKTER DATA SEKUNDER
Kriteria Dalam
Mengevaluasi Data SekunderKetepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai
keberlakuan waktu? Apakah data dapat kita peroleh pada saat
diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa,maka
sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
2. Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan
kita? Kesesuaian berhubungan dengankemampuan data untuk digunakan menjawab
masalah yang sedang diteliti.
3. Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui
sumber-sumber kesalahan yang dapatmempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah
sumber data dapat dipercaya? Bagaimanadata tersebut dikumpulkan atau
metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan datatersebut?
4. Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data
sekunder tersebut? Jika biaya jauh lebihdari manfaatnya, sebaiknya kita tidak
perlu menggunaknnya
JENIS-JENIS DATA SEKUNDER
Data sekunder dapat
diklasifikasikan berdasarkan sumber, yaitu data internal dan data eksternal.
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi dimana riset
sedang dilakukan. Misalnya, data penjualan dan biaya yang dikomplikasi dalam
siklus akuntansi yang normal merupakan data sekunder internal yang akan
diberikan pada banyak masalah riset, seperti evaluasi startegi pemasaran atau
penilaian posisi kompetitif perusahaan dalam industry.
Sedangkan, data eksternal adalah
data yang berasal dari luar organisasi dimana riset sedang dilakukan. Sumber
eksternal dapat dibagi menjadi sumber-sumber yang secara teratur menerbitkan
data-data statistic dan menyediakannya secara gratis kepada para pengguna
(misalnya pemerintah), dan organisasi-organisasi komersial yang menjual jasanya
kepada berbagai pengguna (misalnya ACNielsen).
Cara pengmbilan data
sekunder :
1.
Online
2.
Internet
3.
Off-line
Pengambilan
data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita
memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara
a) manual, b) online dan c) kombinasi manual dan online.
a.
Pencarian Secara Manual
Sampai
saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data
base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih
perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi
sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder yang
tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang
ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data
sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
data internal__ data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai
sumber informasi yang berasal dari database khusus dan database umum. Data base
khusus biasanya berisi informasi penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan
dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data
penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh
orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak
membantu dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan
kita teliti di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat
rahasia bagi perusahaan dan boleh diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya
dapat diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau disimpan
dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh dari
luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah
mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data
umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah
karena biasanya data ini tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan
kantor-kantor pemerintah atau swasta dan universitas, biro pusat statistik dan
asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah
dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku
indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
b.
Pencarian Secara Online
Dengan
berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual
berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan
bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan,
peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Pencarian
secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a)
hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer,
b) ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses
secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c)
Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai
dengan mudah dan cepat, d)hemat biaya: dengan menghemat waktu dan cepat dalam
memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Metode Survei (Survey
Methods)
- Metode
survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis.
- Metode
ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek
(responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
- Data
yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
- Umumnya
digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
- Teknik
yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.
Wawancara (Interview)
- Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.
- Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan
dengan responden.
- Data
yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks,
sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan
kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
- Teknik
ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis
pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan
penerjemahan.
- Teknik
wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2) melalui
telepon.
Wawancara Tatap Muka
(Personal atau Face-to-face Interviews)
Kelebihan teknik
wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
- Memungkinkan
untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang.
- Memungkinkan
bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan
maksud penelitian kepada responden.
- Partisipasi
responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
Kelemahannya :
- Kemungkinan
jawaban responden bias karena terpengaruh pewawancara.
- Memerlukan
banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden relatif banyak dan lokasi
wawancara secara geografis terpencar.
Wawancara dengan
Telepon (Telephone Interviews)
Kelebihan teknik ini
dibandingkan tatap muka :
- Dapat
menjangkau responden yang letak geografisnya terpencar.
- Biaya
lebih murah dan tenaga yang diperlukan relatif sedikit serta waktu yang diperlukan
lebih cepat.
Kelemahannya :
- Pewancara
tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan
fakta.
- Ada
kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk
menjawab pertanyaan.
- Tidak
semua responden mempunyai telepon
- Terbatasnya
jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
- Teknik
ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da
secara otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer.
Computer-Asisted Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban
responden yang terstruktur berdasarkan program tertentu.
Kuesioner
(Questionnaires)
Teknik ini memberikan
tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner
dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung
disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di
tempat-tempat ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data
primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan datanya.Jika
dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan
cara pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan
teknik dalam mencari dan mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian
data, sumber-sumber data primer, validasi data, kendala dan solusi serta
pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Kuesioner secara
Personal (Personally Administered Quistionnaires)
Jika lokasi antar
responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik
merupakan cara yang sesuai.Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka,
biayanya relatif mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak
geografisnya terpencar.
Kuesioner Lewat Pos
(Mail Quistionnaires)
- Kusioner
yang diajukan kepada responden dan jawabannya dikirim
lewat pos.
- Memungkinkan
peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar letak
geografisnya.
- Jumlah
pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan
melalu telepon.
- Kelemahan
utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali kuesioner.
- Teknik
ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah
dibandingkan teknik pengumpulan data primer lainnya.
- Kemungkinan
jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/menggunakan-dan-menilai-data-sekunder.html
https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar